Entrok
Author: Okky Madasari
Publisher: Gerakbudaya
ISBN: 9789670311852
Weight:
Pages: 299
Year: 2022
Price: RM36
'Entrok' merupakan kisah perempuan daripada dua generasi yang berdepan dengan segala penindasan dan ketidakadilan daripada masyarakat, negara dan bahkan orang agama. Namun 'Entrok' bukan tentang kepasrahan dan ketidakupayaan perempuan, melainkan rakaman kesungguhan si ibu dan anak untuk memahami persekitarannya dan bangkit menguasai serta menentukan hidup mereka. Marni membesarkan anak perempuannya, Rahayu, dengan harapan anaknya keluar daripada segala kesusahan yang dia hadapi tetapi justeru niatnya itu menjadikan mereka renggang dan menjauh akibat pelbagai tekanan sosial, politik dan ekonomi yang bertindan lapis hingga tidak menjadikan 'Entrok' sebagai novel emansipasi perempuan yang sarat dengan seruan-seruan pembebasan semata-mata.
'Entrok' merupakan pengkisahan masyarakat terbawah terhadap perubahan sosial yang berlaku dalam sejarah panjang masyarakat Indonesia pasca merdeka, khasnya ketika era Orde Baru. 'Entrok' juga dengan cermat memperihalkan pergelutan emosi dan fikiran perempuan daripada pelbagai sisi; anak perempuan yang menginjak usia remaja, mahasiswa yang penuh idealisme, ibu muda buta huruf yang cekal membangun keluarga, kekecewaan serta kerelaan isteri pertama dan kedua, juga nenek tua yang mendambakan seorang cucu.
Meskipun 'Entrok' tentang keterasingan antara dua generasi, 'Entrok' juga adalah tentang persamaan kezaliman dan kecekalan antara dua generasi ini juga.
OKKY MADASARI seorang penulis yang selalu menyuarakan kritik sosial melalui karya-karyanya. Okky merupakan peraih penghargaan Khatulistiwa Literary Award 2012 dan dalam tiga tahun berturut-turut karya-karyanya selalu tersenarai dalam lima terbaik penghargaan tersebut. Karya-karyanya telah diterjemahkan dalam bahasa Inggeris, Jerman, dan Arab.
Karya-karya fiksi yang beliau hasilkan adalah 'Entrok' (2010), '86' (2011), 'Maryam' (2012), 'Pasung Jiwa' (2013), 'Kerumunan Terakhir' (2016), 'Yang Bertahan dan Binasa Perlahan' (2017), dan seri novel anak 'Mata di Tanah Melus' (2018), 'Mata dan Rahasia Pulau Gapi' (2018), 'Mata dan Manusia Laut' (2019).
Sebagai intelektual awam, Okky yang saat ini sedang menempuh pendidikan peringkat doktor falsafah di National University of Singapore, telah menerbitkan buku non-fiksi 'Genealogi Sastra Indonesia: Kapitalisme, Islam, dan Sastra Perlawanan' (2019).
Sumbangannya lewat karya sastera dan aktivisme dalam masyarakat telah menempatkannya sebagai salah satu penerima Southeast Asia Women of the Future 2019.