Editor: Nurcholish Madjid
Publisher: IKRAQ (Imprint of Gerakbudaya Enterprise)
Pages: 333 pp
Price: RM 38
Islam pernah menjadi peradaban teragung di dunia. Salah satu punca keagungan itu ialah kemampuan penganutnya menghasilkan sumbangan ilmu yang besar. Ini termasuk karya besar oleh Al-Asy’ari, Al-Ghazali, dan Ibn Taimiyyah yang menjadi asas ikutan mereka yang mencari kemurniaan dalam penghayatan agama. Manakala nama tokoh-tokoh seperti Ibn Sina, Ibn Khaldun dan Ibn Rusyd terus diabadikan setanding dengan tokoh-tokoh lain dari dunia bukan Islam. Al-Afghani dan Muhammad ‘Abduh, yang kembali kegemilangan tradisi keilmuan Islam, terus mendapat sanjungan.
Atas kesedaran betapa pentingnya memahami pertalian antara kekuatan ummat dan tradisi keilmuannya, maka Nurcholis Majid, seorang tokoh intelektual Islam Indonesia telah tampil melahirkan antologi ini. Perbahasannya tentang beberapa peringkat peradaban manusia, dan kenapa pada hari ini ummat Islam belum berjaya mengatasi peradaban moden, merupakan suatu ketukan di hati ummat yang harus dibincang di semua peringkat.
----------------
Nurcholish Majid (Cak Nur) merupakan ikon pembaruan pemikiran dan gerakan Islam di Indonesia. Gagasannya tentang pluralisme telah menempatkannya sebagai intelektual Muslim terdepan, terlebih di saat Indonesia sedang terjerumus di dalam berbagai kemorosotan dan ancaman disintegrasi bangsa. Sebagai tokoh pembaharu dan cendikiawan Muslim Indonesia, seperti halnya K.H Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Nurholish Majid sering mengutarakan gagasan-gagasan yang dianggap kontroversial terutama gagasan mengenai pembaharuan Islam di Indonesia. Pemikirannya diaggap sebagai sumber pluralisme dan keterbukaan mengenai ajaran Islam terutama setelah berkiprah dalam Yayasan Paramadina dalam mengembangkan ajaran Islam yang moderat.